Senin, 25 Januari 2010

GEMPA TEKTONIK

MENGAPA TERJADI GEMPA TEKTONIK?

Gempa Tektonik terjadi karena lapisan kerak bumi yang keras menjadi genting (lunak) dan akhirnya bergerak. Teori dari "Tektonik Plate" menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya Gempa Tektonik.

Pada prinsipnya, teori Tektonik Lempeng menjelaskan bahwa kulit bumi (litosfer) merupakan suatu lempeng padat yang seolah-olah mengapung pada bagian dalam yang bersifat cair (plastis) yang dinamakan astenosfer. Litosfer ini terbagi menjadi beberapa lempeng besar yang saling bergerak relatif satu sama lain.

PROSES TERJADINYA GEMPA TEKTONIK

Sesar aktif bergerak sedikit demi sedikit kearah yang saling berlawanan. Pada tahap ini terjadi akumulasi energi elastis.



Pada tahap ini mulai terjadi deformasi sesar, karena energi elastis makin besar.


Pada tahap ini terjadi pelepasan energi secara mendadak sehingga terjadi peristiwa yang disebut gempa bumi tektonik.


Pada tahap ini sesar kembali mencapai tingkat keseimbangannya kembali. Pergeseran ini kian lama menimbulkan energi-energi stress yang sewaktu waktu terjadi pelepasan energi yang mendadak. Peristiwa inilah yang disebut gempa tektonik yaitu peristiwa pelepasan energi secara tiba-tiba di dalam batuan sepanjang sesar atau patahan seperti terlihat dalam gambar.

CONTOH GEMPA TEKTONIK

Gempa Bumi Sumatera Barat 2009

Provinsi Sumatera Barat berada di antara pertemuan dua lempeng benua besar (lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia) dan patahan (sesar) Semangko. Di dekat pertemuan lempeng terdapat patahan Mentawai. Ketiganya merupakan daerah seismik aktif. Menurut catatan ahli gempa wilayah Sumatera Barat memiliki siklus 200 tahunan gempa besar yang pada awal abad ke-21 telah memasuki masa berulangnya siklus.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar